Sekedar ingin bercerita. Hari ini
aku pulang malam . Kebetulan kereta terakhir baru saja berangkat 5 detik
sebelum aku sampai ke loket stasiun. Aku
pun termangu , kemudian memperhatikan sekeliling dan lalu sadar bahwa hari
telah malam. Ummi ku menelpon dari seberang sana, dan akhirnya memutuskan untuk
menjemputku dikampus tercinta. Nada bicaranya meneduhkan, tidak seperti
biasanya jika aku pulang lewat dari jam 8. Aku berfikir, mungkin , ummi sudah
mulai mengerti bahwa aku memang telah akrab berteman dengan malam.
Aku berjalan , menunggu, dengan
kegelisahan yang entah dari mana datangnya. Sampai akhirnya aku bertemu ummi ,
ya, dapat kubaca, ekspresinya mengandung kekecewaan teramat sangat bahkan lebih
kecewa daripada ketika ku beritahu IP perdana ku jauh dari IP kakak2ku.
Setengah jam perjalanan
depok-pejaten kali ini diisi dengan berbagai wejangan yang membuat ku ingin
meledak menyesali apa yang telah kuperbuat. Malam tidak sepantasnya dijadikan
teman oleh wanita. Dibalik kegelapannya, hantu bernama pria menyeramkan sedang
bergentayangan, mengintai makhluk polos yang tak paham kondisi sekitar. Ummi
bilang, ketika masuk gerbang kampus, Beliau hanya bisa istigfar, membayangkan
buahhatinya berjalan menuju kereta dengan wajah ceria seperti biasanya. Membayangkan
betapa banyak cerita yang dapat terjadi setiap ia pulang malam.
Akhirnya , hari ini aku membuat
keputusan, tak akan lagi aku kecewakan beliau, tak akan lagi. Persetan dengan
emansipasi, jika itu berkontrakdiksi dengan suara hati.
Bismillah untuk hari esok dan Istighfar untuk hari kemarin
Bismillah , semoga bisa istiqomah.
dek mia pasti & insyaAllah bisa konsisten dg janji ya :)
BalasHapus